Ikan Bengawan Solo
klik gambar melalui peta google |
Sangat Menyenangkan Suasananya Ketika Mencari Ikan
Ketika musim ikan bengawan solo seperti biasanya diawali dengan mulai surutnya aliran air, suatu hari di sekelilingnya sungai banyak sekali mereka turun ke air, entah dari mana datangnya, hampir lebih dari separuh penghuni kampung, mereka adalah orang-orang yang bertempat tinggal di sepanjang sungai, serta memberikan sebuah nama untuk sungai itu dengan sebutan Bengawan Solo, sedangkan pinggir sungai atau tepi sungai diberi nama Gisik.
Suasana semakin ramai dengan hiruk pikuk suara kecipak air, serta suara mereka saling bersahutan ketika menangkap ikan, tertawa dan teriakan terdengar sangatlah lantang, sungguh keceriaan yang tampak menyenangkan, berenang dan sesekali berlari di dalam air yang tidak begitu dalam, ikan seberat dua atau tiga kilogram dan beberapa ada yang lebih dari lima atau sepuluh kilogram.
Jaring pegang yang biasa di pergunakan untuk menangkap ikan juga tampak banyak sekali ikannya, suatu pemandangan yang cukup mencengangkan, tentunya juga sangat menyenangkan, apabila suatu saat Anda bertepatan melihat suasana menangkap ikan di sungai. Jaring pegang disebut oleh mereka dengan nama seser. Cara memakai jaringnya yang menjadikan sesuai namanya yaitu di sorongkan ke depan atau ke samping sesuai gerakan tubuh pada waktu menangkap ikan.
Air sungai tersibak oleh perahu bermesin dan dayung yang tampak sedang hilir mudik, jumlahnya juga cukup banyak menyusuri aliran hilir sungai, ke muara maupun dari aliran muara sungai ke hilir, perahu atau sampan tersebut ukurannya antara lima sampai tujuh meter.
Dipergunakan sebagai pembawa dan penarik jaring ikan, jaring ikan ditarik kearah tepi sungai, sepanjang jaring tarik ke tepi di seberang sungai dan jaring tebar mereka lemparkan ke tengah sungai, ketika jaring tebar mereka tarik kearah perahu, sudah banyak ikan yang tersangkut di lubang jaring, demikian juga dengan jaring tarik.
Haruslah cukup tenaga untuk menarik ke arah perahu, disertai gerakan yang cekatan mengumpulkan ikan, untuk dimasukkan ke dalam perahu yang telah di lengkapi tempat penyimpanan ikan, dan cukup lebar untuk memuat berpuluh-puluh kilogram, apabila tempat penyimpanan sudah dipenuhi ikan hasil tangkapan, akan di bawa ke tepi sungai yang kemudian diturunkan dari perahu, di kumpulkan ke tempat ikan yang bisa di bawa ke tempat penjualan ikan.
Mereka para pencari ikan akan menawarkan langsung ke rumah-rumah, di sepanjang perjalanan menuju ke tempat penjualan, yang biasanya tempat untuk menjual ikan tersebut merupakan pasar rakyat, memiliki jam buka atau waktu operasional pagi hari sampai dengan selepas siang hari, hanya beberapa hari tertentu dalam satu minggu, sangat menarik perhatian tentunya, berbeda dengan pasar yang ada pada umumnya.
Kadangkala dalam beberapa kali, sering ikan terjual habis sebelum sampai ke tempat penjualan, rasa senang meliputi perasaanya karena mereka telah menjual ikan sebanyak yang mereka bawa, tampaklah wajah yang berseri-seri sebagai ungkapan rasa suka telah berhasil menjual ikan.
Perahu Sungai Terbuat dari Kayu
Struktur bangunan bahan pembuatan perahu menggunakan bahan dari kayu, walaupun ada beberapa perahu di buat dari logam, yang biasanya digunakan untuk kapasitas muatan lebih berat, di bandingkan dengan perahu kayu, memang perahu jenis logam tersebut mempunyai ukuran yang lebih lebar dan tinggi, tentu saja luasnya melebihi rata-rata jenis perahu yang biasa dipergunakan, untuk alat tranportasi air di sungai Bengawan Solo.
Sedangkan perahu jenis kayu yang digunakan bermacam-macam jenis kayu, ada yang menggunakan jenis kayu rimba (winong, sonokeling dan lainya) pohon jenis kayu tersebut memiliki batang pohon yang besar dan kuat dengan serat kayu yang rapat, ketika di pergunakan sebagai bahan perahu diterapkan untuk badan perahu, sedangkan kerangka perahu menggunakan kayu rimba jenis kayu Pung, kayu ini memiliki serat yang lebih rapat, selain digunakan untuk kerangka perahu juga dibuat sebagai sirip kemudi serta dayung perahu.
Akan tetapi jenis bahan pembuatan perahu yang ada kebanyakan menggunakan kayu jati, karena lebih mudah di peroleh dan juga penggarapannya, ketika dipergunakan untuk struktur bangunan bahan pembuatan perahu kayu.
Memancing Ikan Menggunakan Perahu
Pancing ikan terjulur ke arah sungai, sebagian masih di pegang oleh para pemancing ikan, seperti sesuatu kebiasaan bagi mereka, dengan membawa beberapa buah alat pancing untuk dipergunakan, dari tepi sungai terlihat di tengah aliran sungai, perahu yang sedang membawa beberapa orang melakukan pemancingan ke tengah sungai.
Sebuah panorama yang menarik dengan lekak-lekuk aliran sungai, dipadukan kilauan air sungai membiaskan pancaran cahaya matahari yang jatuh di atas air, hampir setiap hari selalu terlihat keberadaan para pemancing, apalagi ketika aliran sungai dalam keadaan biasa, tanpa luapan air oleh banjir di musim hujan.
Beberapa jenis ikan di sungai mempunyai bentuk yang sesuai dengan arus sungai, ikan arus aliran sungai yang deras memiliki sirip yang banyak, digunakan untuk melindungi diri terhadap serangan pemangsa, agar mereka mampu berenang dengan baik dan bergerak dengan leluasa.
Ujung akhir dari panjang sirip tiap tepi membentuk ujung runcing dan juga tajam, sedangkan ikan arus biasa atau yang disebut arus tenang lebih sedikit jumlah siripnya, akan tetapi memiliki kelenturan gerakan tubuh agar bisa bergerak cepat melintas diantara lumpur di dasar sungai, demikian juga setiap ujung sirip berbentuk runcing, yang fungsinya sama dengan ikan sungai arus deras.
Saya pikir Anda akan baca juga : Suasana Sejuk yang Terletak di Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo
Touring yang Mengesankan pada Suatu Hari
Ketika saya sedang melakukan perjalanan, di sebuah kampung terdalam dipinggir sungai, ada sebuah cerita saat waktu sudah melewati siang hari, saat itu cuaca cerah ketika bertemu seseorang yang sedang berjalan berpapasan dari arah depan, tampak dari jarak agak jauh akan tetapi terlihat jelas.
Orang tersebut memanggul sesuatu di pundaknya, hampir separuh dari ukuran besar tubuhnya yang kekar, ketika jarak semakin dekat alangkah besar ikan yang dibawanya, sungguh jarang sekali melihat ikan sebesar itu, memang kadangkala keberadaan ikan di sungai melebihi ukuran rata-rata.
Terimakasih,
Telah meluangkan waktu untuk membaca artikel Ikan Bengawan Solo, merasa lebih senang ketika Anda berkunjung ke Artikel yang lainya di situs blog DPLRDBMDN Memory.
site DPLRDBMDN Memory
Waktu senggang di hari-hari Anda tanpa aktivitas yang berarti, melakukan Traveling Tour ke tempat keberadaan sungai Bengawan Solo, sangatlah menarik hati, apalagi di waktu dan tempat yang tepat akan dapat melihat suasana musim ikan, bergembira dengan tingkah mereka dan sikap yang memberikan perasaan terkesan ketika mencari ikan, membuat Anda berkata 'woow... suasana yang sangatlah menyenangkan !'
Wahh, itu acaranya di adakan setahun sekali atau gimana bang ,
Bagus ya bang untuk menjalin kebersamaan antara sesama warganya, mantep deh bang
Memang benar satu tahun sekali sesuai dengan acara launching, mempererat kebersamaan warga sekitar sebagai daya tarik wisatawan.