Bagaimana Pandemi Mengubah Hidup Kita | stage 4
Bagaimana Pandemi Mengubah Hidup Kita yang Beradaptasi
Manakala terjadi perubahan besar, siapakah yang bertahan? Ini bukan semata-mata soal kekuatan. Tapi juga soal kemampuan menyesuaikan diri dan beradaptasi. Lihatlah sejarah yang sudah-sudah, maka kita akan menemukan satu benang merah.
Ketika pandemi seperti ini, kita harus mengingatkan teman-teman dan kerabat-kerabat kita. Maaf, sebagian orang nggak mau move on dan nggak mau berubah. Padahal, saat ini diperlukan perubahan dan penyesuaian dalam menjalankan bisnis.
Baca Juga :
Bagaimana Pandemi Mengubah Hidup Kita | stage 5
Kadang varian tertentu perlu dihadirkan. Kadang produk lama perlu digantikan. Misal, jasa travel. Mungkin saat ini harus shift dulu, ke kuliner atau produk kesehatan.
Begitu juga hotel. Mungkin saat ini harus menawarkan jasa katering, jasa laundry, dan jasa karantina (untuk memanfaatkan kamar-kamarnya).
Restoran menengah-atas? Yang biasanya makan di tempat, mungkin saat ini harus menawarkan jasa delivery dan katering. Demikian pula bisnis-bisnis lainnya. Berkali-kali saya ingatkan, jangan gengsian untuk berubah. Beradaptasi.
Saya beruntung, sudah bertahun-tahun menghadirkan produk-produk kesehatan Alhamdulillah. BUKAN pedagang musiman, Insya Allah. Teman-teman yang terdampak karena pandemi, ayo lakukan perubahan dan penyesuaian. Mau nunggu apa lagi?
Saya pribadi sudah satu tahun lebih OFF dari google search. September yang lalu, saya aktif kembali. Buat apa? Demi menyemangati teman-teman semua. Di konten 'Sejauh Mata Memandang -dplrdbmdnmemory' ada ribuan visitor (silakan search ya).
Saat ini, sepertinya mereka sangat memerlukan motivasi dan inspirasi. Karena itulah, Bismillah saya hadir kembali di Facebook. Insya Allah kita semua akan melalui masa-masa sulit ini. Bisa!