Bagaimana Pandemi Mengubah Hidup Kita | stage 6

Begitulah, pandemi telah mengubah banyak hal

Bagaimana Pandemi Mengubah Hidup Kita yang Online

Menjadi sedikit berbeda, karena kami melakukannya secara online, bukan tatap muka. Tepatnya, melalui zoom meeting. Begitulah, pandemi telah mengubah banyak hal. Termasuk soal pertemuan tatap muka. Makan bersama, semeja. Tahun 2020? Hm, sepertinya harus ditunda dulu.

Di tengah pandemi seperti sekarang, mau enggak mau, go online menjadi suatu keniscayaan. Termasuk dalam bisnis. Boleh dibilang, ini ancaman (threat) sekaligus peluang (opportunity). Mereka yang lihai dan piawai akan menyulap ini sebagai peluang. Jujur, saat ini kesibukan saya sebagai entrepreneur nggak berkurang sama sekali.

Baca Juga : Bagaimana Pandemi Mengubah Hidup Kita | stage 7

Tetap aktif. Tetap produktif. Dengan online, tentunya. Izinkan kali ini saya berbagi tips untuk menjalankan bisnis online. Boleh ya?

Untuk memulai dan membesarkan sebuah bisnis, sekalipun itu bisnis online, kita harus selektif dalam memilih produk. Selektif. Jangan asal. Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan. Paragraf-paragraf berikut ini tolong dibaca tenang-tenang.

Pertama, pastikan mutunya bagus. Nilai 8 atau nilai 9. Karena pada akhirnya, yang membuat produk itu terjual terus-menerus dalam jangka panjang adalah mutu, BUKAN promosi. Sekali lagi, mutu. Apa perlu saya ulang untuk ketiga kalinya? Akan lebih baik lagi memilih produk yang tetap dicari, walaupun lagi pandemi.

Kedua, pastikan produknya mudah dikirim (hemat ongkir) dan mudah disimpan (tidak menyita space). Kita ini pemula, yang biasanya tidak punya gudang dan armada. 

Kita sangat mengandalkan jasa pengiriman. Maka, jangan sampai ongkir membuat harga jual kita tidak kompetitif. Hei, perhatikan baik-baik soal size dan space ini.

Seringkali SAAT stok dan omset mencapai angka ratusan juta rupiah, seorang pemula mengalami kerepotan untuk menyimpannya karena memang produknya menyita space. Bagaimana dengan perencanaan? Begini. Di semua bidang termasuk dalam bisnis, perihal perencanaan perlu dilakukan.

Awal-awal, langsung action yah silakan. Namun setelah berjalan, harus ada perencanaan. Tak hanya varian produk tapi juga strategi promosi dan strategi distribusi. Maka harus diatur sedemikian rupa.

Belajarlah dari pemain lain agar kita bisa mengantisipasi berbagai masalah. Sebab hal-hal tak diinginkan bisa terjadi kapan saja. Misalnya, soal varian produk.

Untuk tahapv awal, saran saya, kurangi varian produk agar promosi lebih terarah. Variasi yang terbatas juga memudahkan kita untuk urusan stok dan kalkulasi.

Saran saya selanjutnya, selain aktif di Google Search, mesti aktif juga di berbagai medsos. Buatlah diri kita dikenal dan dipercaya. 

Setelah dikenal dan dipercaya, maka produk akan lebih mudah untuk terjual. Ini hal yang sangat simple, tapi sering diabaikan.

Nah kalau ini semua diterapkan dengan sungguh-sungguh, Insya Allah kita bisa mengucapkan kalimat-kalimat berikut ini :

  • Ketika krisis, tetap eksis.
  • Ketika pandemi, tetap bersemi.
  • Ketika wabah, tetap berlimpah.

Saya doakan, Anda dan kita semua bisa mengucapkan kalimat-kalimat itu dengan sepenuh hati, karena benar-benar telah mengalami. Bukan sekedar motivasi. Bukan sekedar sugesti.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url