Bagaimana Pandemi Mengubah Hidup Kita | stage 9
Bagaimana Pandemi Mengubah Hidup Kita yang Berjasa
Di Indonesia? Adakah yang merasa bertanggung-jawab? Adakah yang merasa bersalah? Adakah permintaan maaf? Nggak perlu kita bahas panjang-lebar.
Masing-masing kita sudah tahu jawabannya. Awal-awal para elite malah menganggap enteng soal Covid-19 ini. Bercanda. Main-main. Sekarang? Aturan dan anjuran dari pemerintah pun masih berubah-ubah.
Baca Juga :
Bagaimana Pandemi Mengubah Hidup Kita | stage 10
Mudik yang awalnya dilarang, kemudian dibolehkan. Sekarang? Dilarang lagi. Ojek bawa penumpang yang awalnya dilarang, kemudian dibolehkan. PSBB yang baru berjalan beberapa hari, tau-tau dilonggarkan. Dan masih banyak lagi. Berubah-ubah. Bingung? Nggak tegas? Nggak jelas.
Entahlah. Bayangkan saja apa yang dipikirkan oleh masyarakat luas. Ikut-ikutan bingung pastinya. Belum lagi puluhan ribu napi yang tiba-tiba dibebaskan sebelum waktunya.
Ya Allah. New Normal memang istilah yang sexy. Tapi hati-hati, kesehatan dan keselamatan Anda dipertaruhkan di sana. Kali ini saya hanya ingin mengajak dan menyadarkan teman-teman semua untuk TIDAK terlalu mengandalkan pemerintah.
Mungkin mereka sudah terlalu sibuk. So, jaga diri kita dan keluarga kita. Sekali lagi, jaga diri kita dan keluarga kita. Benar-benar jaga !
Kesehatan, jaga. Penafkahan, jaga. Insya Allah masih banyak sumber rezeki yang lain. Kalau satu tertutup, percayalah, sumber-sumber lain masih terbuka. Tetaplah optimis. Lalu, coba terapkan formula ECHO yang telah Anda baca tadi.
Bagi teman-teman nakes yang terjun langsung di garda terdepan, jangan berkecil hati dan bersedih. Apalagi sampai bilang ‘terserah’. Jangan.
Allah menilai, masyarakat pun menilai. Kelak, saat pandemi ini telah berlalu, masyarakat akan mengenang jasa para nakes, BUKAN pejabat, BUKAN pemerintah. Nakes. Doa dan harapan kami insya Allah selalu menyertai langkah-langkahmu.
Gimana dengan pemerintah? Kita doakan juga. Mudah-mudahan ke depan lebih bijak dalam mengambil kebijakan.