Tren Padel di Indonesia 2025: Olahraga Sosial Baru yang Diminati Selebriti, Profesional, dan Anak Muda

Padel, Olahraga Sosial yang Jadi Gaya Hidup Baru di Indonesia

Olahraga padel kini menjadi fenomena baru di Indonesia.

Dalam waktu singkat, lapangan padel muncul di berbagai kota besar seperti Jakarta, Bali, Surabaya, dan Bandung.

Tidak hanya atlet atau pencinta tenis yang tertarik, tetapi juga kalangan selebriti, pengusaha, dan profesional muda yang mencari aktivitas baru untuk bersosialisasi sambil menjaga kebugaran.

Padel dimainkan berpasangan di lapangan berukuran lebih kecil dari tenis, sekitar dua puluh kali sepuluh meter.

Ciri khasnya adalah dinding kaca yang menjadi bagian dari permainan.

Pemain dapat membiarkan bola memantul dari dinding sebelum mengembalikannya, menciptakan reli yang lebih panjang, taktis, dan penuh kejutan.

Kombinasi tenis dan squash ini membuat padel dinamis sekaligus menyenangkan.

Raket padel berbeda dari raket tenis karena tidak memiliki senar. Terbuat dari bahan padat berlubang kecil di permukaannya, raket ini lebih ringan dan mudah dikendalikan.

Bola padel pun lebih lembut dan memiliki tekanan udara lebih rendah, membuat pantulannya tidak terlalu tinggi sehingga cocok untuk segala usia.

Kelebihan utama padel adalah kemudahannya.

Dalam beberapa kali latihan saja, pemain baru sudah bisa mengikuti permainan dengan lancar.

Ukuran lapangan yang kecil, raket ringan, dan aturan sederhana menjadikannya olahraga ideal bagi siapa pun yang ingin mulai berolahraga tanpa tekanan tinggi.

Tidak heran jika banyak orang menjadikan padel sebagai pintu masuk dunia olahraga raket.

Selain mudah, padel juga dikenal sangat sosial.

Karena selalu dimainkan berpasangan, komunikasi dan kerja sama menjadi kunci kemenangan.

Banyak pemain menganggap padel sebagai kombinasi antara olahraga dan rekreasi.

Suasana santai dan interaktif membuat padel populer di kalangan profesional muda yang ingin berolahraga sambil memperluas jaringan sosial.

Padel juga menawarkan manfaat fisik yang besar.

Gerakan cepat, refleks, serta perubahan arah konstan menjadikan olahraga ini sebagai latihan kardiovaskular efektif.

Dalam satu jam, pemain bisa membakar 400 hingga 500 kalori.

Lapangan yang kecil membuat jarak lari tidak terlalu jauh, mengurangi risiko cedera pada lutut atau pergelangan kaki.

Karena itulah padel disebut olahraga aman namun tetap menantang.

Di Indonesia, tren padel semakin kuat sejak 2023. Komunitas-komunitas baru bermunculan dan media sosial menjadi alat promosi utama.

Selebriti seperti Raffi Ahmad, Anya Geraldine, dan Nicholas Saputra sering terlihat membagikan momen bermain padel.

Kehadiran mereka membantu mendorong minat publik, menjadikan padel bagian dari gaya hidup modern yang prestisius dan seru.

Berdasarkan data Persatuan Besar Padel Indonesia (PBPI), hingga pertengahan 2025 terdapat lebih dari 130 lapangan aktif di seluruh Indonesia.

Jumlah ini naik hampir 200 persen dibanding dua tahun sebelumnya.

Jakarta dan Bali menjadi pusat utama dengan fasilitas berstandar internasional, beberapa di antaranya dilengkapi area lounge, kafe, dan ruang komunitas untuk pemain.

“Padel bukan hanya olahraga, tapi juga gaya hidup baru bagi generasi urban yang ingin tetap sehat sambil bersosialisasi,” ujar salah satu pelatih padel di Senayan.

Dari sisi ekonomi, padel membuka peluang bisnis menjanjikan.

Biaya pembangunan satu lapangan padel berkisar antara Rp800 juta hingga Rp1,5 miliar, namun permintaan sewa tinggi membuat potensi balik modal cukup cepat.

Pengembang properti mulai memasukkan lapangan padel sebagai fasilitas premium di kompleks hunian modern.

Bahkan beberapa pusat kebugaran besar menambahkan padel court untuk menarik pelanggan baru.

Selain lapangan fisik, ekosistem digital padel juga tumbuh.

Aplikasi seperti PlayPadel dan BookCourt memudahkan pemain memesan lapangan, bergabung dalam turnamen, atau mencari partner bermain.

Teknologi ini mendukung kemudahan akses dan memperluas jangkauan komunitas di seluruh Indonesia.

Perkembangan padel juga mulai dilirik oleh pemerintah.

PBPI bekerja sama dengan Kemenpora untuk mendorong padel masuk dalam agenda olahraga nasional.

Dengan pelatih dari Spanyol dan Argentina, Indonesia menargetkan membentuk tim nasional padel untuk bersaing di tingkat Asia Tenggara.

Turnamen tingkat nasional dijadwalkan digelar secara rutin mulai 2026.

Kemungkinan besar, padel akan menjadi olahraga arus utama di masa depan. Kombinasi keseruan, interaksi sosial, dan manfaat kebugaran menjadikannya daya tarik lintas generasi.

Dari pekerja kantoran hingga selebriti, semua bisa menikmati padel tanpa batas kemampuan atau usia.

Lebih dari sekadar tren, padel kini merepresentasikan transformasi gaya hidup masyarakat urban.

Ia memadukan olahraga, hiburan, dan komunitas dalam satu pengalaman yang seimbang.

Banyak orang menganggap padel sebagai ruang relaksasi mental sekaligus wadah mempererat hubungan sosial.

Di tengah kehidupan kota yang sibuk, padel hadir sebagai bentuk pelarian positif dan menyehatkan.

Dari lapangan beratap kaca di Jakarta hingga tepi pantai di Bali, padel menjadi simbol keseimbangan baru: tubuh bugar, pikiran segar, dan koneksi sosial yang kuat.

Ketika dunia terus berubah cepat, padel mengingatkan bahwa kebahagiaan sering muncul dari hal sederhana, seperti memantulkan bola, tertawa bersama teman, dan berkeringat tanpa beban.

Dengan dukungan komunitas, media sosial, dan potensi ekonomi yang besar, masa depan padel di Indonesia tampak cerah.

Ia bukan lagi sekadar olahraga impor, melainkan bagian dari identitas baru masyarakat modern yang aktif, sehat, dan bersahabat.

Jadi, siapkan raketmu, ajak tiga teman, dan nikmati keseruan padel, olahraga masa depan yang kini sedang tumbuh di depan mata.

Previous Post