Generasi 4.0 yang Berwawasan Nusantara ala Millenial



Sumber : google


Generasi 4.0 Yang Berwawasan Nusantara Ala Millenial

(Mahasiswa Program Sarjana Pendidikan Sejarah,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UHAMKA)

Kehadiran Generasi 4.0 dan Awal Pembentukannya
Generasi 4.0 hadir sebagai pelaku dari berjalannya revolusi industri 4.0. sebuah perubahan baru yang memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap kehidupan manusia. Berkembangnya industri teknologi yang memudahkan berbagai pekerjaan manusia dan aksesibilitas lainnya. Merupakan sebuah perjalanan panjang untuk mencapai titik ini. Perjalanan menuju revolusi industri 4.0 menimbulkan banyak problematika yang sebenarnya dapat dijadikan sebuah peluang untuk membuat sebuah perubahan yang akan membawa kita ke peradaban yang lebih modern. Derasnya arus globalisasi jelas menimbulkan sifat – sifat negatif seperti westernisasi, hedonisme, individualis, dan lainnya. derasnya arus globalisasi ini juga turut menggerus nilai – nilai moral yang menjadi identitias dan penyaring utama para generasi muda terhadap bahaya sifat  - sifat negatif tersebut. Namun kini, generasi kita kini hanya pusa sebagai konsumen dan parahnya terseret arus globalisasi yang tak tersaring tersebut. Dampaknya, kualitas sumber daya manusia kita juga kalah saing dengan sumber daya manusia dari luar negeri. Karena sedari dini hanya menjadi konsumen tanpa berfikir untuk menciptakan trobosan baru melalui perubahan yang terjadi.

Revolusi Industri 4.0 adalah tugas sekaligus tantangan besar bagi kita semua geenerasi muda untuk dapat menunjukkan kualitas kita sebagai sumber daya manusia yang baik, dan menjadi agent of changedari perubahan masyarakat kearah yang lebih modern, tanpa mengubah jati diri kita sebagai bangsa yang multikulturalis. Agar terciptanya sebuah peluang dari tantangan terserbut ialah, memajukan standar pendidikan kita dan terus meningkatkan kualitas pendidikan kita. Memutus mata rantai anak putus sekolah dan mengubah paradigma masyarakat tentang arti penting sebuah pendidikan. Peningkatan ini juga harus diimbangi dengan pemerataan, perbaikan sarana dan prasarana penunjang, peningkatan kualitas sumber daya manusia yang menjadi tenaga pengajar dan hal-hal lain yang memerlukan peningkatan.
Dilansir dari laman news.okezone.com, Airlangga Hartanto, Menteri Perindustrian berujar;
“Jumlah penduduk yang banyak, ditunjang dengan perkembangan infrastruktur dan sumber daya manusia bisa menjadi modal penting untuk melaksanakan Revolusi Industri 4.0. “Empowering human talent adalah kunci kemajuan Indonesia. Setelah pembangunan infrastruktur, kita akan melanjutkan pada pengembangan sumber daya manusia. Kita perlu menguasai bahasa-bahasa teknologi baru”
Hal – hal yang berkaitan dengan pemajuan teknologi telah gencar terdengar dimana – mana. Seluruh komponen yang mendukung terjadinya Revolusi Industri 4.0 haruslah kita kuasai agar kemajuan yang diharapkan dapat tercapai.

Keseluruh komponen ini saling berkaitan dan yang lebih utama dari seluruh komponen ialah penguasaan Big Data. Kekuatan literasi, keabsahan, dan perekaman fakta dalam bentuk data tertulis yang dimuat menjadi sebuah penelitian yang kesinambungan. Menjadikan generasi 4.0 menjadi generasi yang berkemajuan dari segi keilmuan, pengetahuan, teknologi dan menciptakan budaya yang berkelas dan memudahkan aksesibilitas di setiap aktivitas yang dilakukannya.

Pengaruhnya Secara Kausalitas dan Tantangan Yang Menjadi Peluang
Dalam teori sosiologi, perubahan sosial masyarakat dapat terjadi karena 2 (dua) faktor; yakni faktor internal dan ekternal. Revolusi Industri 4.0 tidak hanya menjadi faktor intenal bagi negara penggagasnya, namun juga menjadi faktor ekternal bagi negara – negara lain didunia. Demikian karena sejatinya, revolusi industry itu adalah penciptaan terobosan baru terutama teknologi untuk memudahkan manusia dalam berbagai hal. Agar mudah memahaminya dapat dilihat dalam gambar berikut :

 Gambar hubungan kausalitas antara industry 4.0, SDA, dan Tingkat pendidikan
Sumber : Penulis

Setiap pengembangan industri pasti memerlukan sumber daya manusia yang baik dan berkualitas serta memiliki keahlian dan keterampilan yang dibutuhkan dalam pengembangan industri tersebut. Dan sumber daya manusia diukur dari timgkat pendidikannya. Dalam dunia pendidikan, unsur yang memiliki pengaruh besar ialah pengetahuan, teknologi, dan mata pencaharian. Tanpa adanya pengetahuan tidak akan tercipta sebuah teknologi, dan tanpa teknologi tidak ada mata pencaharian. Unsur – unsur tersebut termasuk dalam 7 unsur pembentuk kebudayaan menurut Koentjaraningrat. Tanpa adanya kebudayaan jelas tidak akan ada peradaban, begitupun sebaliknya.

Dalam Revolusi Industri 4.0, sumber daya manusia hanya sebagai pencipta dan pengoperasi. Proses dan lainnya di lakukan oleh mesin. Manusia hanya mengeluarkan sedikit tenaga saja terutama dalam pengoperasian. Semua serasa dalam genggaman dan apa yang diinginkan hanya berada di ujung jari kita saja. Kemudahan yang diberikanpun juga tak luput dari kejahatan para pembajak dan kejahatan lainnya yang dapat dilakukan dengan kecanggihan teknologi. Kini tinggal kita yang mengambil keputusan. Bergerak maju dan terus mengembangkan diri, atau diam ditempat dan tersingkir oleh kemajuan. Generasi 4.0 adalah generasi yang penuh dengan imaji dan kreasi karena mereka hidup dalam kemudahan yang diberikan teknologi pada masanya. Semaksimal mungkin kita optimalkan pembentukan generasi 4.0 untuk membangun generasi emas 2045 yang modern, berkemajuan, dan tetap berjiwa nasionalis-patriotik yang mengimplementasikan nilai – nilai luhur pancasila.






Daftar pustaka

Artikel
https://news.okezone.com/read/2018/10/01/65/1957993/pentingnya-generasi-milenial-bagi-revolusi-industri-4-0
http://sumberdaya.ristekdikti.go.id/index.php/2018/01/30/era-revolusi-industri-4-0-saatnya-generasi-millennial-menjadi-dosen-masa-depan
 Rudy Gunawan. Pengantar Ilmu Sosial. 2011. Jakarta, UHAMKA press. 
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url