Kenapa Harga Saham Naik Turun? Ini yang Menyebabkan!

Kenapa Harga Saham Naik Turun?
Analisa investasi pada pergerakan saham (foto ilustrasi: pixabay)

Pergerakan Harga Saham Naik Turun, namun Fluktuasi Sesuai Fundamental Perusahaan

Harga saham berubah-ubah nilainya dalam waktu singkat, memang sangat fluktuatif, maka, risiko investasi saham terbilang tinggi.

Apakah Anda merasa bingung saat melihat pergerakan harga saham seperti itu di pasar modal?

"btw, Anda jawab dengan intuisi sendiri"... wkwkwk, candaan yaaa

Jadi gini, sebenarnya yang disebut saham:

Perusahaan membutuhkan modal dalam menjalankan usahanya.

Nah, salah satu cara untuk mendapatkan modal adalah dengan menerbitkan saham.

Saham adalah salah satu instrumen investasi yang dikeluarkan oleh perusahaan publik.

Investor yang membeli saham menjadi bagian dari kepemilikan perusahaan tersebut.

Juga, investor memiliki hak untuk mendapatkan dividen selain keuntungan dari kenaikan harga saham.

Namun, harga saham bisa naik dan turun dalam waktu singkat.

Maka, investor perlu memahami faktor-faktor yang memengaruhi pergerakan harga saham.

Dalam jangka panjang Investasi di pasar saham dapat memberikan keuntungan yang besar.

Tapi, kecemasan bagi para investor penyebabnya adalah kenaikan dan penurunan harga saham.

Berikut faktor-faktor yang dapat menyebabkan harga saham berfluktuasi:

1. Perkembangan Pasar Saham

Berkembangnya pasar saham secara keseluruhan juga dapat memengaruhi harga saham.

Pada saat pasar saham sedang mengalami tren naik, maka harga saham cenderung naik juga disebut up trend.

Tapi, jika pasar saham sedang mengalami tren turun, maka harga saham cenderung turun atau disebut down trend.

Hal ini sering terjadi karena investor cenderung mengikuti tren pasar saham.

2. Kondisi Ekonomi Makro

Kondisi ekonomi makro ditengarai pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan suku bunga yang memengaruhi harga saham.

Saat peningkatan pertumbuhan ekonomi, perusahaan biasanya memiliki kinerja yang baik dan bonafit, berdampak positif bagi naiknya harga saham.

Namun, jika terjadi inflasi, suku bunga akan naik, ini dapat memengaruhi kinerja perusahaan dan membuat harga saham turun.

Maka, investor perlu memantau kondisi ekonomi makro dan mempertimbangkan dampaknya pada perusahaan yang dimiliki sahamnya.

Salah satu faktor utama yang memengaruhi harga saham adalah kinerja perusahaan.

Jika perusahaan memiliki kinerja yang baik dengan peningkatan laba per tahun atau pendapatan yang stabil, maka, harga saham cenderung naik. 

Sebaliknya, jika kinerja perusahaan buruk, seperti laba yang menurun atau merugi, harga saham cenderung turun.

Sebaiknya, sebelum melakukan investasi saham, investor harus mengecek profil perusahaan beserta track record-nya.

3. Sentimen Pasar

Sentimen pasar adalah persepsi investor terhadap kondisi pasar.

Jika investor optimis terhadap kondisi pasar, maka harga saham cenderung naik.

Sebaliknya, jika investor pesimis, maka harga saham cenderung turun.

Sentimen pasar bisa dipengaruhi oleh banyak hal, seperti isu politik, kebijakan pemerintah, atau bahkan rumor-rumor yang tidak berdasar.

Maka, investor perlu memahami sentimen pasar dan mempertimbangkan dampaknya terhadap saham.

4. Kondisi Industri dan Sektor Tertentu

Kondisi industri dan sektor tertentu juga dapat memengaruhi pergerakan harga saham.

Jika suatu industri atau sektor tersebut sedang naik daun, maka saham perusahaan dalam industri atau sektor tersebut cenderung naik. 

Sebaliknya, jika suatu industri atau sektor sedang mengalami kesulitan, maka saham perusahaannya tersebut cenderung turun. Tentu saja, hal ini juga dipengaruhi beberapa faktor internal dan eksternal yang terjadi.

5. Kepanikan Jual

Fenomena kepanikan jual yang disebut panic selling, adalah kondisi para investor akan segera melepas kepemilikan saham tanpa peduli harganya.

Karena takut harganya akan semakin jatuh, hal ini tak lepas dari isu-isu yang muncul berkaitan dengan kondisi ekonomi atau perusahaan penerbit saham.

Padahal, tindakan ini akan membuat harga saham itu langsung terjun bebas karena adanya tekanan pasar.

Sebaiknya, hindari menjual saham karena terbawa oleh kepanikan jual atau panic selling.

Lakukan analisis terlebih dahulu, apakah secara fundamental saham tersebut masih layak dipegang.

6. Manipulasi Pasar

Penyebab naik turun harga saham juga banyak terjadi karena manipulasi pasar.

Uniknya, fenomena ini sengaja dilakukan investor berpengalaman dan bermodal besar.

Mereka memanfaatkan media massa untuk memanipulasi kondisi pasar demi tujuan mereka.

Baik menurunkan maupun meningkatkan harga saham.

Beruntungnya, fenomena ini biasanya tidak akan bertahan lama.

Fundamental perusahaan yang tercermin di laporan keuangan akan segera mengambil kendali terhadap tren harga saham.

Jadi gini, ada banyak faktor yang menyebabkan harga saham naik dan turun, baik secara internal maupun eksternal. 

Bagi teman trader yang berinvestasi saham, sebaiknya tetap lakukan analisis dan riset pasar modal secara intens.

Gamblangnya, Apapun yang Anda inginkan untuk investasi tidak mengalami kerugian dan tetap mendapat keuntungan maksimal.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url