Integrasi Sosial dan Ekonomi

Pada saat tidak ada keseimbangan integrasi sosial dan ekonomi didalam tata aturan kehidupan masyarakat

Situasi Pengelolaan Aset Milik Pemerintah

Pada saat tidak ada keseimbangan integrasi sosial dan ekonomi didalam tata aturan kehidupan masyarakat. Mengalami penurunan hasil usaha yang mengkhawatirkan, berada di berbagai wilayah pulau jawa. Banyak sekali pengelolaan hasil hutan oleh Perum Perhutani, kemudian menjadi swakelola hasil hutan secara perorangan. Rentang waktu terjadinya tahun 1998 sampai dengan tahun 1999.

integrasi-sosial-dan-ekonomi

Kondisi Pekerjaan di Dalam Institusi

Mulai merasakan koordinasi situasi tidak sesuai pernyataan. Sudah larut malam ketika berada di ruang kerja BUMN (Badan Usaha Milik Negara) bertempat di KPH (Kesatuan Pemangkuan Hutan) Mantingan wilayah Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah, melakukan komunikasi radio transmiter (kirim) dan receiver (terima) milik Perum Perhutani. Izin penggunaan dengan lisensi ORARI (Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia), menggunakan nama panggilan YD2KBW (Yankee Delta Two Kilo Bravo Wiskey), melaksanakan tugas scanning area pemantauan keamanan wilayah hutan. Mengambil input data masukan, dari dan ke tiap pos keamanan yang berada di wilayah hutan. Sejumlah 29 pos yang tersebar berada di setiap wilayah pengawasan, untuk memenuhi permintaan pengisian data situasi keamanan. Dukungan peralatan kerja menggunakan digital processing, SSDH (Sistem Sumber Daya Hutan) dengan integrasi jaringan internet dan aplikasi pemetaan photo udara. Keseluruhan wilayah pengawasan dan pengamanan, memiliki luas 16.745,41 Ha (99,96 %) dan 6,51 Ha (0,04 %) Alur dan LDTI. Merupakan hutan produksi yang berdasarkan topografi terdiri dari 91,28 % lahan datar/landai dan 8,72 % lahan curam. Letak Geografis berada pada 111°22′ BT – 111°28′ BT dan 6°54’LS – 6°54′ LS.

Parameter Arah Pancaran Sinyal Audio Modulasi

Menunjukkan arah selatan 189.7°, kemampuan daya pancar yang dimiliki, oleh perangkat komunikasi radio sebesar 100 watt. Menggunakan antena pemancar yang mempunyai penguatan sinyal 15 decibel. Dilengkapi komputer dan modem udara (air modem), untuk melakukan proses perubahan audio modulasi komunikasi radio menjadi sinyal digital, agar sistem komputer bisa menampilkan tulisan dan angka ketika digunakan untuk komunikasi data.

Di dukung aplikasi yang telah di sadur ulang, dari aplikasi komunikasi radio antara bumi dengan bulan. Oleh Badan Penerbangan dan Antariksa (bahasa Inggris: National Aeronautics and Space Administration, disingkat NASA), server komunikasi data yang dipergunakan, berada di bukit pegunungan diantaranya Muria dan Telomoyo. Server komunikasi data merupakan sistem jaringan pemrosesan digital komunikasi data yang berada di seluruh belahan dunia saling terhubung. Chanel frekwensi komunikasi radio digital, dengan penalaan Mhz. Dilakukan perubahan analog komunikasi radio yang di pergunakan jajaran Perum Perhutani.

Perbincangan Tentang Area Pemantauan

Berbincang-bincang keadaan keamanan seputar area pemantauan, dari hasil koordinasi komunikasi radio, mendapatkan informasi yang sangat mengejutkan. Peningkatan jumlah angka kehilangan hasil hutan. Apakah sistem keamanan yang berkurang? Berdasarkan informasi yang dikumpulkan memang ada pergerakan perambah hutan yang jumlahnya mengalami kenaikann. Perbincangan tersebut menjadi bahan acuan analisa data keamanan di kemudian hari, saat itu situasi pengelolaan hasil hutan di KPH Mantingan, masih dalam kondisi normal. Namun setelah dua bulan ke depan. Mengalami kondisi yang sama dengan KPH Randublatung, jumlah perambah hutan mengalami peningkatan. Sistem keamanan yang ada masih mampu menanggulangi keadaan, tetapi tidak lama kemudian, pergerakan perambah hutan mengalami kenaikan jumlah yang signifikan. Teman kerja yang ditempatkan jauh di dalam hutan, mengalami penurunan fisik dan mental. Kelelahan saat bekerja dengan tugas berat yang harus diselesaikan, waktu bekerja yang tidak menentu. Disertai tekanan pekerjaan yang tidak terkoordinasi, sesuai dengan kondisi keamanan. Setiap melakukan tugas pemantauan area, selalu mengatakan kepada teman kerja "Jaga kondisi fisik dan mental dalam kondisi terbaik". Menjaga situasi yang aman, pada saat melaksanakan tugas pengamanan wilayah hutan. Jangan sampai menyebakan adanya korban, baik petugas Perum Perhutani maupun dari pihak perambah hutan. Karena tidak diperlukan dalam menyelesaikan tugas pengamanan hutan.

Penambahan Jumlah Anggota (oknum) Keamanan

Berasal dari militer, dengan kesatuan Batalyon Batalyon Infanteri 410/ Alugoro yang berada di Blora. Anggota ABRI berjumlah 1 SSK (Satuan Setingkat Kompi), diminta bantuanya secara kedinasan oleh pihak Perum Perhutani KPH Mantingan. Pada awalnya pengamanan hutan menjadi normal, berjalannya waktu keadaan berubah semakin memburuk, perambah hutan jumlahnya mencapai ribuan orang, memasuki wilayah hutan dengan fasilitas kendaraan angkutan serta peralatan penebangan kayu bertenaga mesin (senso). Mengakibatkan kerusakan hutan yang cukup parah, hampir mencapai hitungan angka ratusan pohon sehari dan ribuan pohon dalam waktu kurang dari sebulan. Menghadapi situasi yang rawan, dilakukan penambahan waktu operasional sistem pengamanan hutan yang ketat, tetapi tidak mampu menghasilkan kinerja yang baik, efektifitas kerja pengamanan hutan semakin berkurang. Mengakibatkan pengelolaan hasil hutan mengalami jumlah yang semakin menurun. Wilayah yang mengalami perubahan kondisi semakin meluas, wilayah hutan yang ada di dalam pengelolaan oleh Kesatuan Pemangkuan Hutan selain KPH Mantingan juga mengalami keadaan yang sama.

Kondisi ini Hampir Mencapai Skala Nasional

Pusat Perum Perhutani yang bertempat di Jakarta melalui Divisi Keamanan hutan segera mengambil tindakan. Pengumpulan data autentik dan akurat, menghitung kerugian yang dialami. Analisa perhitungan matematis diterbitkan, dengan penugasan tim khusus, diantaranya ada tim yang berasal dari Universitas Indonesia. Analisa data menggunakan standar deviasi, berdasarkan luas wilayah yang mengalami kerusakan hutan. Menggunakan proses data logika dan aritmatika (ALU: Arithmatic and Logic Unit), untuk mengetahui hasil analisa kondisi wilayah hutan (tr, r & sr: tidak rawan, rawan dan sangat rawan).

Memperbaiki Kondisi dengan Peralatan Keamanan

Dilakukan penambahan jumlah kelengkapan peralatan keamanan, demikian juga dengan peralatan anti huru hara, diantaranya gas air mata. Peralatan keamanan jenis genggam panjang dan genggam di inventarisasi agar di gunakan oleh pejabat Perum Perhutani, Administratur, Asisten sampai ke tingkat Resort.

Pembuat Peralatan keamanan

PT. PINDAD setelah mendapat penyerahan permohonan pembuatan oleh Perum Perhutani, segera memproduksi peralatan yang diperlukan sebagai antisipasi terhadap keadaan agar tidak semakin memburuk. Dengan menggunakan peralatan pengaman yang lengkap, situasi berangsur-angsur membaik.

Pemerintah Mulai Melakukan Dukungan Secara Penuh

Kepolisian Negara Republik Indonesia memberikan bantuan pasukan BRIMOB (Brigade Mobil), dengan kesatuan DALMAS (Pengendalian Masyarakat) yang berada di Semarang. Anggota Angkatan Bersenjata dan Kepolisian bergabung dengan Polisi Khusus Kehutanan membentuk satuan tugas, melakukan penyisiran wilayah hutan. Menerapkan kendali situasi shock therapy (terapi kejut) untuk memperbaiki mental, agar perambah hutan bisa menyadari fungsi dan kegunaan hutan, juga sebagai antisipasi pergerakan masyarakat. Menggunakan kendaraan lapis baja (Panser), dibekali persenjataan lengkap melaksanakan tugas pengamanan wilayah hutan. Pada waktu itu Pemerintah baru selesai mengalami pergolakan. Penanaman pohon bisa dilakukan kembali, menggantikan pohon yang hilang maupun rusak. Setelah adanya peristiwa terbesar dalam sejarah Perum Perhutani.

Dalam penulisan kisah nyata, tidak disertakan pencantuman nama sebenarnya, Kebijakan Privasi.

Pranala (link): Integrasi, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Kamus versi online/daring (dalam jaringan).

close
Next Post Previous Post
No Comment